Senin, Mei 23, 2011

PONDASI CAKAR AYAM (KARYA ANAK BANGSA)



Merupakan salah satu rekayasa keteknikan di bidang pondasi, hasil temuan Prof. Dr. Ir. Sedijatmo. Kostruksi ini terdiri dari plat beton bertulang dengan tebal 10 - 12 cm di dan bagian bawahnya diberi pipa-pipa beton bertulang yang menempel kuat pada plat tersebut. Mirip seperti akar serabut pada tanaman kelapa yang dapat tumbuh tinggi menjulang di pantai berpasir yang daya ikatnya rendah, pile atau pipa-pipa beton mencengkeram ke dalam tanah dan plat betonnya mengikat pile-pile tersebut sehingga menjadi satu kesatuan yang monolit.
Dasar pemikiran Iahirnya pondasi cakar ayam ialah memanfaatkan tekanan tanah pasif, yang pada sistem pondasi lain tak pernah dihiraukan. Plat beton yang tipis itu akan mengambang di permukaan tanah, sedangkan kekakuan plat ini dipertahankan oleh pipa-pipa yang tetap berdiri akibat tekanan tanah pasif. Dengan demikian maka plat dan konstruksi di atasnya tidak mudah bengkok.
Bagi daerah yang bertanah lembek, pondasi cakar ayam tidak hanya cocok untuk mendirikan gedung, tapi juga untuk membuat jalan dan landasan. Satu keuntungan lagi, sistem ini tidak memerlukan sistem drainasi dan sambungan kembang susut.
Banyak bangunan yang telah menggunakan sistem yang di ciptakan oleh Prof Sedijatmo ini, antara lain: ratusan menara PLN tegangan tinggi, hangar pesawat terbang dengan bentangan 64 m di Jakarta dan Surabaya, antara runway dan taxi way serta apron di Bandara Sukarno-Hatta Jakarta, jalan akses Pluit-Cengkareng, pabrik pupuk di Surabaya, kolam renang dan tribune di Samarinda, dan ratusan bangunan gedung bertingkat di berbagai kota.
Sistem pondasi cakar ayam ini telah pula dikenal di banyak negara, bahkan telah mendapat pengakuan paten internasional di 11 negara, yaitu: Indonesia, Jerman Timur, Inggris, Prancis, Italia, Belgia, Kanada, Amerika Serikat, Jerman Barat, Belanda; dan Denmark

Prof. Dr. Ir. Sedijatmo dan Ibu Supeni Sedijatmo SH, didampingi oleh, dari kiri kekanan: Rektor ITB Prof Dr. Doddy Achdiat Tisna Amidjaja, Promotor Prof. Ir. Soetedjo dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof Dr. Syarief Thayeb

Kamis, Mei 19, 2011

NASI GORENG KRONCONGAN

Berhubung perut keroncongan,belom makan,saya mau berbagi resep kesukaanku.....hihihihihi,nasi goreng...hmmmmm

Adapun beberapa bahannya sebagai berikut yaaa :
600 gr nasi
200 gr dada ayam goreng
3 butir telur
1/2 sdt garam
5 sdm minyak goreng
1 buah tomat, cincang
1-2 sdm kecap manis
100 gr kol, iris tipis
2 batang daun bawang, iris tipis

Jangan lupa bahan yang dibawah ini dihaluskan lho yaa:
15 butir bawang merah
4 siung bawang putih
4 butir kemiri
3 buah cabai merah
2-3 sdt garam
1 sdt merica bubuk
bawang goreng u/ taburan

Beberapa pendamping : Timun & Kerupuk
1. Pisahkan butiran2 nasi dengan garpu/sendok/centong supaya tidak menggumpal. Suwir daging ayam goreng, buang tulangnya, sisihkan,bagi yang doyan tulangnya bisa juga disajikan.
2. Kocok telur asal lepas, bubuhkan garam, aduk rata,dicampur irisan cabai juga bisa. Panaskan 1 sdm minyak goreng dalam wajan, masukkan telur kocok, aduk2 hingga menjadi orak-arik. Setelah telur matang, angkat, sisihkan,(jangan dimakan dulu).
3. Panaskan sisa minyak goreng dalam wajan, tumis bumbu halus sambil aduk2. Setelah aroma harum, masukkan tomat dan kecap, aduk2 hingga tomat tidak berair.
4. Masukkan ayam suwir, kol, daun bawang dan telur orak-arik, aduk hingga tercampur rata. Masukkan nasi, aduk terus sampai nasi berasap, angkat.
5. Pindahkan nasi goreng ke atas piring saji, taburkan bawang goreng di atasnya. Hidangkan dengan pelengkap ketimun dan kerupuk,.

Allahumma bariklana fima rozaktana wa kina adzabannar....

saya musti bersabar lagi untuk menunggu nasi goreng tersebut.....


Met berngiler ria....